Saturday, December 17, 2011

Penyerahan Hadiah di SMPN 3 Penebel

By Dek Enjoy

Pagi itu gerimis menyapa Desa Senganan dan sekitarnya. Saya tetap bergegas membawa foto pemenang lomba yang diadakan SMASTA 89 dengan peserta anak-anak kelas 8 SMPN 3 Penebel, 3 hari lalu.

Mewakili SMASTA 89 adalah kebanggaan luar biasa bagi saya. Dengan semangat dan penuh rasa penasaran saya tiba jam 08.30 WITA dan disambut gembira oleh salah seorang guru matematika yaitu Bapak Nyoman Sriartha.

Selanjutnya kami menuju ruang OSIS untuk menyampaikan nama-nama siswa yang berhasil masuk nominasien, pembahasan susunan pemenang, dan hadiah yang mampu kami berikan untuk siswa-siswa yang hasil fotonya menjadi juara. Foto-foto pemenang dapat dilihat di link ini.

Kami mewakili SMASTA 89 diberikan kesempatan berbincang-bincang dengan Bapak Kepala Sekolah. Benar-benar di luar dugaan, ternyata Bapak Kepala Sekolah mendukung sekali kegiatan yang telah kami lakukan dan merasa sangat puas dengan kegiatan awal tersebut.

Kami SMASTA 89 sebagai lingkungan luar melalui kegiatan itu, telah banyak menambah wawasan dan ide-ide baru lahir dari kegiatan yang kami lakukan. Bahkan Beliau mengatakan di semester yang akan datang akan membuat Program Membawa Lingkungan Luar ke Dalam Kelas. Menurut beliau pengenalan minat dan bakat termasuk bimbingan profesi sesungguhnya paling efektif justru pada anak usia SMP. Beliau sangat mengharapkan semua pihak membantu mewujudkannya. Utamanya SMASTA 89 yg telah merintis program tersebut, diharapkan sekali bersedia melanjutkannya.

Entah melalui kegiatan khusus atau extrakulikuler, ataukah bimbingan kepribadian untuk anak-anak SMP Negeri 3 Penebel. Terutama sekali beliau sangat mengidam-idamkan memberi siswa pengetahuan dan praktek yang sifatnya rumah tangga atau home industri. Hal itu didasarkan atas penilaian bahwa kebanyakan anak masih menganut faham pekerja. Mereka belajar dan sekolah hanya berorientasi untuk bekerja. Beliau ingin anak-anak juga mempunyai keinginan untuk berwirausaha karena banyaknya sumber daya alam yang mendukung di lingkungan siswa. Bahkan sempat terlontar lelucon "jangan-jangan mereka berani jual tanah hanya untuk diterima menjadi seorang pekerja/pegawai".

Ungkapan rasa terima kasih yang tulus dibarengi harapan adanya kelanjutan kegiatan mengakhiri pembicaraan kami. Selanjutnya kami dipersilahkan untuk ikut berbaris bersama guru-guru lain di depan seluruh siswa yang jumlahnya lebih dari 400 orang. Acara awal sebelum pembagian rapor siswa. Kami merasa bangga bisa ikut berada di sana di depan seluruh siswa yang sudah penasaran menanti detik-detik pengumuman juara. baik juara umum, juara kelas, maupun juara foto yang kami adakan.

Suasana keakraban semakin hangat ketika pengumuman dimulai. Tepuk tangan yang meriah mengiringi siswa-siswa yang berprestasi maju satu persatu untuk menerima penghargaan. Ketika acara pembagian hadiah dari lomba foto yang kami adakan dimulai beberapa anak dari kelas 9 mulai terlihat kurang puas. Beberapa dari mereka bertanya, kenapa cuma kelas 8 yang diikutkan lomba? Kenapa kelas 9 tidak diikutkan?

Kami berusaha menjelaskan tentang keterbatasan sarana dan prasarana terutama kamera. Kami juga menjelaskan bahwa ada pemenang versi handphone dan versi kamera saku. Karena kamera yang mampu kami sediakan di hari lomba itu hanya 4(empat) buah, maka kamipun mebuka kesempatan pada siswa untuk menggunakan handphone mereka untuk memotret.

Saat ke tujuh orang pemenang (5 dari versi kamera pocket dan 2 dari versi handphone) maju ke depan barisan, saya diberi kesempatan untuk menyerahkan sekedar kenang-kenangan sebagai hadiah untuk para pemenang. Bersama Bapak Kepala Sekolah saya pun menyerahkan hadiah satu-persatu.

Selaksa rasa bangga, haru, bahagia menyentuh lubuk hati saat menjabat tangan anak-anak itu satu-persatu. Bangga berkesempatan mewakili SMASTA 89 mengalirkan berjuta harapan dan segunung kebahagiaan pada mereka yang berhasil mendapatkan penghargaan dari team juri SMASTA 89.

Dari 400an siswa yang menyaksikan acara itu, kami berharap beberapa atau semua siswa akan mulai lahir wawasan baru di hati mereka, tentang internet dan teknologi sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Ibarat menyebar brosur, dari 1000 yang tersebar maka 100 tanggapan adalah hal menakjubkan. Terakhir saya sendiri juga merasakan hal baru yang luar biasa yaitu "indahnya berbagi yang sesungguhnya"


No comments:

Post a Comment