Monday, January 23, 2012

Menjenguk Ketut Sila

Dituliskan kembali dari cerita Palgunawan Cik...

Berita kurang bagus menimpa salah seorang sahabat SMASTA 89. Rekan kita, Ketut Sila aka Komar (facebook: Sila Ketut) ternyata sempat mengalami peristiwa yang cukup menyedihkan. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh ulah orang lain, yaitu ditabrak sepeda motor yang pengemudinya membawa kendaraan dalam keadaan mabuk, pada tanggal 12 Januari tengah malam sepulang Sila dari bekerja.

Kondisinya saat kejadian cukup parah. Bahkan ia sempat tidak sadarkan diri dan harus diopname di RS Kasih Ibu Jimbaran selama 5 hari. Sakit akibat benturan keras di kepala yang menyebabkan muntah-muntah dan luka-luka, termasuk bibir menjadi nyornyor. Untunglah CT scan yang telah dilakukan dua kali tidak menunjukkan cedera kepala yang gawat.


Beberapa perwakilan SMASTA 89, Palgunawan Cik, Yeni, Tiastari dan Prayudi, tergerak dan sempat mendatangi rekan kita ini di kediamannya di Jalan Buana Raya Gang Buana Listrik 1X. Infonya sendiri sudah terlambat, tanggal 21 Januari baru mendengar beritanya. Tapi untunglah, kondisinya mulai berangsur membaik. Dan sang pasien pun sudah bisa diajak bercengkerama, sembari ngobrol ngalor ngidul seakan-akan tidak pernah merasakan sakit.

Kita bersyukur, akhirnya Ketut Sila bisa sembuh. Dan kita akan segera melihat lagi aksi-aksinya, bergabung dengan seluruh rekan SMASTA 89.

Read More......

Sunday, January 22, 2012

Fun Bike Radio Global, 22 Januari 2012

By Harsa Wirottama

Reli sepeda kali ini jauh lebih ramai dari reli biasanya. Bisa dimengerti, mengingat penyelenggaranya adalah sebuah media yang cukup terkenal di Bali yang berhome base di Tabanan, Radio Global FM. Dengan kekuatan publikasinya, sponsor pun berduyun-duyun datang menambah maraknya acara, dengan berbagai macam hadiah yang cukup bergengsi. Tiket dibandrol "hanya" lima belas ribu rupiah saja, itu pun sudah termasuk gratis tshirt dan snack. Peserta juga dimanja dengan berbagai macam promosi sponsor yang berlomba-lomba memberikan bingkisan ataupun makanan gratis buat peserta.

Sayang sekali, reli yang ramai ini hanya diikuti oleh segelintir warga SMASTA 89. Bisa dimengerti, mengingat cuaca yang sungguh sulit diprediksi akhir-akhir ini menimbulkan kekhawatiran warga SMASTA 89 untuk datang. Penyebab yang lain, termasuk diantaranya sosialisasi yang masih agak ragu-ragu.


It's OK. Saya kebetulan saja ikut. Tapi ada sesuatu yang sangat menarik perhatian saya. Beberapa komunitas, peserta yang berasal dari luar kota, mengangkut sepeda mereka dengan mobil bak terbuka. Cara menyusun sepeda di bak belakang mobil inilah yang menurut saya sangat menarik. Mobil sejenis carry palungan ternyata, dengan cara yang tepat, mampu memuat hingga tujuh belas sepeda. Empat belas berjajar selang seling, dan tiga lagi ditumpuk di atas jajaran sepeda.

Mungkin ini bakal menjadi hal yang menarik. Mengingat beberapa rekan SMASTA 89 yang berdomisili di Denpasar menginginkan acara sepeda diselenggarakan di Denpasar. Dengan sosialisasi yang bagus, rasanya kita bisa mengumpulkan dan mengangkut maksimal 17 sepeda untuk boyongan ke Denpasar.

Jadi tinggal menunggu waktu saja. Asal sosialisasinya lebih dipergencar lagi.

Denpasarrr... kami datang. Kapan lagi bisa bersepeda bareng Rukma!!!


Read More......